Axis Powers - Liechtenstein" style="position:absolute; top: 0px; right: 0px;" />

menjadi orang bijaksana

Cara Menjadi orang Bijaksana dan Dewasa - yoshiewafa - Menjadi dewasa adalah pilihan atau tuntutan?? beranjak dari masa muda yang penuh dengan kesenangan dan suka bersenang-senang untuk menjadi seorang yang lebih dewasa, lalu bagaimana cara mendewasakan diri?

Ingin di hargai orang? ingin di anggap dewasa? ingin menjadi bijaksana? itu tidaklah mudah jika sobat tidak merubah kebiasaan buruk sedikit demi sedikit secara bertahap dan lakukan secara berkala untuk mengurangi hal-hal yang di lakukan anak Remaja.

Jika kita ingin di hargai orang lain maka kita juga harus menghargai orang, bukankah begitu? jika kita tidak bisa menghargai orang, bagaimana kita bisa di hargai orang lain? Dalam hal kategori cara menghargai orang ini adalah kategori yang cukup sulit di lakukan anak kota yang mayoritas lebih dari 70% adalah sombong. Dalam hal ini sebenarnya mudah dan simple, hanya saja untuk anak yang sombong ini akan sedikit sulit, tapi jika ingin di hargai orang, maka janganlah sombong kepada orang lain.

Sesama manusia, sama drajatnya sama nilainya di mata sang pencipta YME, semua tiada berbeda dan terlihat sama-sama manusianya. Jangan pernah membedakan kaya - miskin, cantik - jelek, ganteng - jelek, pandai - bodoh atau hal yang lebih mengarah negatif. Tapi berfikirlah kalau kita ini sama-sama manusia dan sama makan nasi juga kan? kecuali jika saya setiap hari makan nasi dan anda setiap hari makan besi, itu baru berbeda.

Dalam hal kemanusiaan terkadang kita suka melecehkan pengemis atau orang yang tidak mampu atau kita melecehkan orang yang kita lihat di bawah kita, janganlah suka begitu, jika mereka ada di bawah kita, kenapa tidak kita bantu? jika kita membantu orang, maka suatu hari nanti kita juga akan di bantu orang lain.

Pernahkan sobat merasa sangat tidak di hargai oleh orang?? misal tidak di hargai teman atau saudara? cobalah bertanya pada diri sendiri dengan berkaca hati, sudahkah sobat menghargai orang? pernahkan sobat melecehkan orang? menghina? menyakiti orang lain? Semua itu sangatlah terkait dalam suatu kehidupan. Saya pribadi yoshiwafa ini dahulunya ketika semasa SMA dan masih remaja, adalah orang yang cukup sombong dan suka menghina orang, dan apa yang terjadi?? teman-teman saya juga banyak yang tidak menghargai saya, bahkan saudara pun juga tidak menghargai diri saya ini.

Seiring dengan waktu berjalan, saya merubah sedikit demi sedikit sikap sombong saya itu dan mencoba untuk tersenyum pada semua orang, dan saya tidak memperdulikan kaya miskin, bagus ato jelek. Yang ada dalam fikiran saya adalah kita sesama manusia dan sama-sama keturunan Nabi Adam Alaihissalam.

Merubah sikap tidaklah bisa langsung semua, karena perubahan itu juga membutuhkan proses. Akhirnya setelah saya bisa menghargai orang lain, siapapun itu, semua seolah berubah dan banyak juga yang menghargai saya, kehidupan saya pun berubah, dari orang yang cuek dan sombong menjadi orang yang murah senyum dan tidak lagi menyombongkan diri.

Tahukah sobat hal yang seperti ini contohnya : Sobat tidak menghargai orang yang bernama Link dan kemudian sobat juga tidak di hargai oleh orang yang bernama Back padahal sobat sangat menghargai Back, terus kenapa dia tidak menghargai sobat ? lalu apa hubungannya antara Link dan Back ? mereka tidak memiliki ikatan apapun dan bahkan tidak saling mengenal. Semua itu namanya adalah balasan dari kelakuan yang sobat lakukan sendiri, terkadang tanpa kita sadari.

Cobalah bersikap baik dan ramah kepada semua orang agar orang lain juga bersikan baik dan ramah kepada kita.

Ingin di anggap Dewasa ?? terkadang kita merasa dewasa tapi tidak di anggap orang sebagai manusia yang sudah dewasa, kenapa? karena kedewasaan itu bukanlah di ukur dari usia atau umur saja, bahkan ada paman saya yang sudah berumur akan tetapi sikap dan sifatnya masih sangat kekanak-kanakan.

Jika kita ingin di anggap dewasa, kita harus bisa membedakan sikon dan kondisi serta waktu antara serius dan bercanda. Jika teman kita sedang serius terus kita justru mengajak bercanda, maka sedikit banyak teman sobat tersebut akan memiliki perasaan jengkel pada sobat, walaupun tidak dia katakan.

Kedewasaan diri yang mengukur bukanlah diri sendiri, akan tetapi orang lain. Janganlah kita merasa sudah yang paling dewasa dan paling mengerti dan tidak mau mendengarkan orang lain. Sekedar contoh : Misal sobat adalah seorang Sarjana yang berusia 27 tahun dan mempunyai sahabat yang lebih muda 2 tahun dari sobat, dan dia berusia 25 tahun serta hanya lulusan SMA. Mungkinkah dalam hati sobat bisa menghargai perkataannya? dapatkah sobat mendengarkan perkataannya jika dia memberi solusi?

Kalau menurut saya, selama solusi itu baik dan benar, kenapa tidak? drajat hidup ini bukan di ukur dari harta, jabatan, atau pendidikan. Tapi di ukur dari seberapa besar kita berdo'a dan bersujud kepada sang pencipta YME.

Bersikaplah selayaknya orang dewasa dan tidak menjadi orang yang berlebihan dalam hidup ini. Nilai kedewasaan itu ada dalam pemikiran kita sendiri, jangan pernah merasa sudah yang paling dewasa hanya karena kita lebih tua atau pendidikan kita lebih tinggi dari orang lain. Ada solusi? kenapa tidak kita dengarkan?? selama itu baik dan positif kenapa tidak ?? atau gengsi mengikuti orang yang berada di bawah kita?? janganlah begitu.

Jangan merasa sudah yang paling pandai hanya karena pendidikan yang lebih tinggi. Dan sering-seringlah berkaca diri untuk melihat seperti apa diri kita ini? mintalah nilai dari orang lain, jangan menilai baik pada diri sendiri, mungkin kita menilai diri kita ini baik, tapi menurut orang lain ??? belum tentu.

Ingin menjadi Bijaksana? maka kita harus banyak belajar tentang kehidupan ini. Bukan belajar mencari kata-kata yang kita sendiri tidak bisa melakukannya, tapi lakukanlah sesuatu dengan Action, agar kita di hargai orang, kalau sudah di hargai maka kata-kata kita pun juga akan di anggap oleh orang lain. Dan orang akan menilai kita sebagai orang yang bijaksana karena kita mampu berkata dan mampu juga melakukannya. Jangan hanya omong kosong seperti pepatah mengatakan Tong Kosong Nyaring Bunyinya.

Seperti itulah pengalaman saya dalam belajar menjadi orang yang Bijaksana dan Dewasa dan masih banyak lagi hal yang harus kita lakukan agar orang bisa menilai kita sebagai orang yang dewasa dan bijaksana, Saya rasa tidak perlu panjang lebar lagi dan sobat harus mencari semua itu dalam akal dan fikiran sobat sendiri, apa gunannya kita di ciptakan memiliki akal dan fikiran jika tidak di pakai ?? sekian tentang membagi pengalaman saya dan terima kasih

Cara Menjadi Sahabat yang Baik

PADA 25 Desember 2010, seorang wanita berusia 42 tahun di Inggris memasang pesan bunuh diri di sebuah situs jejaring sosial yang terkenal. Pesannya itu terlihat seperti seruan minta tolong. Meski wanita itu punya lebih dari seribu ”teman” di situs tersebut, tak seorang pun membantunya. Besoknya, polisi menemukan jasadnya. Dia sengaja minum obat sampai overdosis.
Sekarang, teknologi modern membuat kita bisa memiliki ratusan, bahkan ribuan, ”teman” di situs pertemanan dengan hanya menambahkan nama mereka ke daftar kontak kita. Dan, kalau kita ingin mengakhiri sebuah ”pertemanan”, kita hanya perlu menghapus nama seseorang dari daftar itu. Namun, kejadian tragis wanita Inggris itu menyingkapkan kenyataan yang mengejutkan—banyak orang belum bisa menemukan sahabat sejati. Bahkan, sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa meski kini kita bisa berteman dengan lebih banyak orang, jumlah teman kita yang benar-benar akrab telah berkurang.
Seperti kebanyakan orang, Anda mungkin setuju bahwa punya sahabat yang baik itu penting. Anda mungkin juga merasa bahwa menjadi seorang sahabat tidak cukup hanya dengan mengklik sebuah link di layar komputer atau smartphone. Sahabat seperti apa yang Anda cari? Bagaimana Anda bisa menjadi sahabat yang baik? Apa yang perlu kita lakukan untuk menjalin persahabatan yang bertahan lama?
Bacalah empat prinsip di bawah ini, dan cari tahu bagaimana nasihat Alkitab yang praktis bisa membantu Anda menjadi sahabat yang baik.

 1. Tunjukkan Kepedulian yang Tulus

Persahabatan sejati butuh komitmen. Dengan kata lain, seorang sahabat yang baik merasa punya tanggung jawab sebagai sahabat Anda, dan benar-benar peduli kepada Anda. Tentu, komitmen bersifat dua arah, dan itu memerlukan upaya keras dan pengorbanan dari kedua pihak. Namun, pengorbanan itu pasti membuahkan hasil. Tanyai diri Anda, ’Apakah saya rela memberikan diri, waktu, dan hal lain yang saya miliki demi teman saya?’ Ingatlah, untuk mendapat sahabat yang baik,Anda sendiri perlu terlebih dahulu menjadi sahabat yang baik.
Berikan Perhatian
 Bukan kado atau hadiah yangb mereka inginkan tapi luangkan waktu dan kesabaran untuk mendengarkan keluh kesah dari mereka maka kamu dapt memahaminya
Buang Egois
kebersamaan adalah momen yang istimewa yang takkan terlupakan dan selalu akan diingat
Jalin Komunikasi
 kamu bisa berkomunikasi lewat telepon atau sms atau pun yang lainnya

- Copyright © BAGAIMANA CARANYA MERAWAT PERSAHABATAN AGARLANGGENG - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -